Fakta-fakta Unik Seekor Kucing

{ Mei 5, 2007 @ 10:07 pm } · { Blogroll }

“Kucing adalah air mata Rasulullah”

 

Seseorang pernah mengatakan kepada saya seperti itu. Tapi, terlepas benar atau tidaknya, saya sangat senang sekali dengan kucing. Dari kecil sampai sekarang kucing adalah sahabat terdekat bagi saya. Sebelum saya ungkapkan fakta-fakta unik tentang kucing, berikut saya beri penjelasan juga tentang keuntungan punya kucing,

1.      Rumah aman dari hewan buas

Kucing saya pernah menyelamatkan sekeluarga dari gangguan hewan, seperti ular. Pernah suatu kali kucing saya berteriak-teriak (tentu saja dengan bahasanya) tidak seperti biasanya. Saat kulihat, ia sedang bertarung dengan seekor ular. Kaki depannya meraih-raih kepala ular, sementara bulunya berdiri pun ekornya.

2.      Tikus pergi

Tikus pun pergi jika ada kucing. Karena sifat kucing yang suka menjelajah tempat-tempat tak terjangkau. Itulah banyak tikus yang pergi. Namun, saya juga pernah punya kucing yang sangat takut sama tikus. Persis Doraemon.

3.      Tidak kesepian

Kalau sedang sendirian di rumah, enaknya godain kucing deh J

 

Seperti yang saya janjikan, pergumulan saya dengan kucing telah membesitkan fakta-fakta unik tentang kucing. Saya tidak sebegitu yakin keabsahannya, karena tidak ada penelitian, tapi silakan diamati sama-sama.

1.      Kucing saat melahirkan anaknya, akan memindahkan anaknya hingga tujuh tempat. Konon, katanya untuk melindunginya dari kucing lainnya atau hewan lainnya.

2.      Kucing sangat menjaga kebersihan. Ketika sedang mandi (menjilati diri), ia akan melakukan penjilatan terakhir pada anusnya. Ia akan mendahulukan bagian tubuhnya yang mudah dijangkau.

3.      Kucing yang memiliki warna tiga, brangtelon (jawa) dan jantan, akan diburu oleh pejantan lain, karena ia akan lahir sebagai kucing yang “sakti”. Warna yang dimaksud adalah kelabu agak kemerah-merahan, hitam, dan putih.

4.      Kalau induk kucing hendak menyapih anaknya, ia akan berteriak “hrrrg” agar anaknya menjauh.

5.      Induk kucing yang sedang tidur tak mau diganggu oelh anaknya (yang sudah agak besar), induknya akan berkata “hrrg” agar anaknya menjauh.

 

Barangkali itu yang bisa saya tulis. Tapi, bagi saya kucing adalah hewan yang sangat akrab bagi manusia. Tidak najis, kebetulan juga kucing saya tidak pernah e-e-k sembarang tempat, atau kencing di semak-semak. Saya nggak pernah tahu dimana ia menyembunyikan dua sisa perutnya itu. Yang jelas, I love you full, kucingku.

 

“Meong, meong meong?”

“MEONG”

“meong?”

“MEEE-OOOO-NG!”

“meong”

“meong”

 

Lubis Grafura

www.lubisgrafura.wordpress.com