Metode Penelitian Kuantitatif
DAPATKAN BUKU-BUKU DI ATAS DENGAN CARA KIRIM SMS/WA PESAN BUKU DAN KIRIM KE: 08563693116
Barangkali tertarik penelitian kualitatif? Klik Sini.
Mohon mengisi angket ini terlebih dahulu.
Metode Penelitian Kuantitatif
A. Pengantar
Metode penelitian kuantitatif memiliki cakupan yang sangat luas. Secara umum, metode penelitian kuantitatif dibedakan atas dua dikotomi besar, yaitu eksperimental dan noneksperimental. Eksperimental dapat dipilah lagi menjadi eksperimen kuasi, subjek tunggal dsb. Sedangkan noneksperimental berupa deskriptif, komparatif, korelasional, survey, ex post facto, histories dsb.
Makalah ini membatasi pembahasan metode penelitian kuantitatif pada tiga aspek. Ketiga aspek tersebut adalah bagian dari noneksperimental, yaitu deskriptif, historis, dan ex post facto.
Ada beberapa istilah yang sering dirancukan di dalam penelitian. Istilah tersebut adalah pendekatan, ancangan, rencana, desain, metode, dan teknik. Di dalam makalah ini disinggung mengenai perbedaan istilah tersebut untuk didiskusikan dan dicarikan simpulan bersama-sama.
B. Pembahasan
1. Berbagai istilah di dalam penelitian
Secara umum, jenis penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dibedakan menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini lazim juga disebut sebagai pendekatan, ancangan, rencana atau desain.
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan pereperencaan dimulai dengan megadakan observasi dan evaluasi rerhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.
Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi prose membuat prcobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variable, prosedur dan teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Metode penelitian lebih dekat dengan teknik. Misalnya, penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dengan kata lain, metode deskriptif tersebut dapat dikatakan juga sebagai teknik deskriptif.
2. Penelitian Deskriptif
Metode deskripsi adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, serta penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu, sehingga banyak ahli meamakan metode ini dengan nama survei normatif (normatif survei). Dengan metode ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau faktor dan memilih hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain. Karenanya mentode ini juga dinamakan studi kasus (status study).
Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standar-standar sehingga penelitian ini disebut juga survei normatif. Dalam metode ini juga dapat diteliti masalah normatif bersama-sama dengan masalah status dan sekaligus membuat perbandingan-perbandingan antarfenomena. Studi demikian dinamakan secara umum sebagai studi atau penelitian deskritif. Perspektif waktu yang dijangkau, adalah waktu sekarang atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden.
2.2 Tujuan
Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
2.3 Ciri-ciri Metode Deskriptif
-
Untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.(secara harafiah)
-
Mencakup penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental.
-
Secara umum dinamakan metode survei.
-
Kerja peneliti bukan saja memberi gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi :
-
menerangkan hubungan,
-
menguji hipotesis-hipotesis
-
membuat prediksi, mendapatkan makna, dan
-
implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan
-
Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan schedule qestionair/interview guide.
-
2.4 Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Ditinjau dari segi masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam meneliti, serta tempat dan waktu, penelitian ini dapat dibagi atas beberapa jenis, yaitu:
-
Metode survei,
-
Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive),
-
Penelitian studi kasus
-
Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
-
Penelitian tindakan (action research),
-
Peneltian perpustakaan dan dokumenter.
2.5 Kriteria Pokok Metode Deskriptif
Metode deskriptif mempunyai beberapa kriteria pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum dan khusus. Kriteria tersebut sebagai berikut:
-
kriteria umum
-
Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.
-
Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum
-
Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.
-
Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.
-
Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.
-
Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta serta study kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoritis yang digunakan jika kerangka teoritis untukitu telah dikembangkan.
-
-
Kriteria Khusus
-
Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).
-
Fakta-fakta atupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status
-
Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak ada kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manupulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.
-
2.6 Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif
Dalam melaksanakan penelitian deskripif, maka langkah-langkah umum yang sering diikuti adalah sebagai berikut:
-
-
Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.
-
Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisih dari masalah.
-
Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan.
-
Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji baik secara eksplisit maupun implisit.
-
Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data, gunakan teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.
-
Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan. Kuranggi penggunaan statistik sampai kepada batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang sepadan.
-
Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh dan referensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.
-
Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.
-
Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah.
-
Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverivikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka kerangka analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.
3. Penelitian Historis (Historical Researc)
3.1 Pengertian dan Tujuan
Tujuan penelitian histories adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memferivikasi, serta mensistensiskan bukti-bukti untukmenegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Seringkali penelitian yang demikian itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu.
Contoh penelitian histories adalah studi mengenai praktek “bawon” di daerah pedesaaan di Jawa Tengah, yang dimaksud memahami dasar-dasarnya diwaktu yang lampau serta relevansinya untuk waktu kini; studi ini dimaksudkan juga untuk mentest hipotesis bahwa nilai-nilai social tertentu serta rasa solidaritas memainkan peranan penting dalam berbagai kegiatan ekonomi pedesaan. Ciri yang menonjol dari penelitian histories adalah;
-
Penelitian histories lebih bergatung pada data yang diobservasi orang lain dari pada yang diobsevasi oleh peneliti sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat yag menganalisis keotentikan, ketepatan, dan peningnya sumber-sumbernya.
-
Berlainan dengan anggapan yang popular, penelitian haruslah tertib ketat, sistematis, dan tutas; seringakali penlitian yang dikatakan sebagai suatu penelitiaan histories hanyalah koleksi informasi-informasi yang tak layak, tak reliable, dan berat sebelah.
-
Penelitian histories tergantung kapada dua macam data, yaitu primer dan datasekunder. Data primer dipoleh dari sumberprimer, yaitu si peneliti (peneliti) secara langsung meakukan observasi atau menyaksikan kejadian-kejadian yang dituliskan. Dan data sekunder diperoleh dan sumber skunder, yaitu peneliti melaporkan hasil obsevasi orang lain yang satu kali atau lebih telah lepas dari kejadian aslinya. Dianatara kedua sumber itu, sumber primer dipandang sebagai memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama, dan diberi prioritas dalam pengumpulan data.
-
Untuk menentukan bobot data, biasa dilakukan dua macam kritik, yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal menanyakan dokumen relic itu otentik, sedang kritik internal menanyakan apabila data itu otentik, apabila data otentik, apabila data tersebut akurat dan relevan. Kritik internal harus menguji motif, keberat sebelahan, dan keterbatasan si penulis yang mngkin melebih-lebihkan atau mengabaikan sesuatu da memberikan informasi yang terpalsu. Evaluasi kritis inilah yang menyebbkan penelitian histories itu sangat tertib-ketat, yang dalam bayak hal lebih disbanding dari pada studi eksperimental.
-
Walaupun penelitian histories mirip dengan penelaahan kepustakaan yang mendahului lain-lain bentuk rancangan penelitian, namun cara pendekatan histories adalah tuntas, mencari informasi dan sumber yang lebih luas. Penelitian histories jga menggaliinformasi-informasi yang lebih tua dari pada yang umum dituntut dalam penelaahan kepustakaan, dan banyak juga menggali bahan-bahan tak diterbitkan yang tak dikutip dalam bahan acuan yang standar.
-
-
Langkah Pokok Untuk Melaksanakan Penlitian Histories Atau Rancangan Penelitian Historis
-
Definisi masalah. Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri sendiri:
-
Rumusan tujuan penelitian dan jika mungkin, rumuskan hipotesis yang akan memberi arahdan focus bagi kegiatan penelitian itu.
-
Kumpulan data, denganselalu mengingat perbedaan anatara sumber primer dan sumber sekunder.
-
Suatu keterampilan yangsangat penting dalam penelitian histories adalah cara pencatatan data: dengan system kartu atau dengan system lembaran, kedua-duanya dapat dilakukan.
-
Evaluasi data yng diperoleh dengan melakukan kritik eksternal dan kritik internal.
4. Rancangan Ex Post Facto
Penelitian dengan rancangan ex post facto sering disebut dengan after the fact. Artinya, penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi. Disebut juga sebagai restropective study karena penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Dalam pengertian yang lebih khusus, (Furchan, 383:2002) menguraikan bahwa penelitian ex post facto adalah penelitian yang dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variable bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara alami.
Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang variabel-variabel bebasnya telah terjadi perlakuan atau treatment tidak dilakukan pada saat penelitian berlangsung, sehingga penelitian ini biasanya dipisahkan dengan penelitian eksperimen. Peneliti ingin melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu.
4.2 Perbandingan Antara Ex post Facto dengan Eksperimen
Dalam beberapa hal, penelitian ex post facto dapat dianggap sebagai kebalikan dari penelitian eksperimen. Sebagai pengganti dari pengambilan dua kelompok yang sama kemudian diberi perlakuan yang berbeda. Studi ex post facto dimulai dengan dua kelompok yang berbeda kemudian menetapkan sebab-sebab dari perbedaan tersebut. Studi ex post facto dimulai dengan melukiskan keadaan sekarang, yang dianggap sebagai akibat dari faktor yang terjadi sebelumnya, kemudian mencoba menyelidiki ke belakang guna menetapkan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebabnya.
Penelitian ex post facto memiliki persamaan dengan penelitian eksperimen. Logika dasar pendekatan dalam ex post facto sama dengan penelitian eksperimen, yaitu adanya variabel x dan y. Kedua metode penelitian tersebut membandingkan dua kelompok yang sama pada kondisi dan situasi tertentu. Perhatiannya dipusatkan untuk mencari atau menetapkan hubungan yang ada di antara variabel-variabel dalam data penelitian. Dengan demikian, banyak jenis informasi yang diberikan oleh eksperimen dapat juga diperoleh melalui analisis ex post facto.
Dalam penelitian eksperimen, pengaruh variabel luar dikendalikan dengan kondisi eksperimental. Variabel bebas yang dianggap sebagai penyebab dimanipulasi secara langsung untuk meminimalkan pengaruh terhadap variabel terikat. Melalui eksperimen, peneliti dapat memperoleh bukti tentang hubungan kausal atau hubungan fungsional di antara variabel yang jauh lebih menyakinkan daripada yang dapat diperoleh menggunakan studi ex post facto.
Peneliti dalam penelitian ex post facto tidak dapat melakukan manipulasi atau pengacakan terhadap variabel-variabel bebasnya. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam variabel-variabelnya sudah terjadi. Peneliti dihadapkan kepada masalah bagaimana menetapkan sebab dari akibat yang diamati tersebut. Furchan (383:2001) menyatakan bahwa dengan tidak adanya kemungkinan peneliti untuk melakukan manipulasi atau pengacakan.
Contoh perbedaan antara penelitian ex post facto dengan eksperimen adalah sebagai berikut. Sebuah penelitian berjudul Pengaruh Kecemasan Siswa pada Waktu Mengerjakan Ujian Terhadap Hasil Ujian Mereka dapat didekati dengan dua metode, yaitu eksperimen dan eks post facto.
1) Pendekatan Eksperimen
Dalam judul di atas terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam judul di atas adalah kecemasan siswa dan ujian nasional. Variabel terikatnya adalah hasil ujian.
Ciri dari penelitian eksperimen adalah adanya manipulasi terhadap variabel bebas. Dari kondisi di atas, variabel bebas dapat dimanipulasi menjadi cemas dan tidak cemas. Konkritnya, sebuah kelas terdiri dari kelas A dan B. Masing-masing kelas dimanipulasi kondisinya menjadi kelas A menjadi kelas yang cemas, sementara kelas B menjadi kelas yang netral (pengendali).
Pengkondisian kelas dapat dilakukan dengan memberikan sugesti kepada kelas A bahwa ujian yang diberikan akan berpengaruh terhadap kenaikan kelas. Artinya, siswa yang memiliki nilai yang rendah bisa dimungkinkan tidak naik kelas. Sementara kelas B dikondisikan netral. Dengan pengertian bahwa ujian di kelas B hanyalah untuk mengukur kemampuan pemahaman terhadap suatu kompetensi tanpa adanya pengaruh dari hasil dengan kenaikan kelas.
Setelah kelas sudah terkondisikan, maka diberikan soal dengan tingkat kuantitas dan kualitas kesulitan yang sama. Pada waktu yang bersamaan, lembar jawaban dikumpulkan bersama dan dilakukan pengoreksian terhadap hasil jawab dari kelas A dan B. Apabila terjadi perbedaan nilai, semisal, nilai kelas A lebih tinggi daripada kelas B, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kecemasan ternyata mampu meningkatkan nilai ujian. Anggapan lain, bahwa dengan adanya kecemasan membuat siswa semakin berpacu untuk mendapatkan yang terbaik.
2) Pendekatan Ex post Facto
Hal penting dalam pendekatan ex post facto adalah tidak adanya manipulasi terhadap variabel. Dalam kasus di atas, dapat didekati dengan ex post facto dengan melihat situasi kelas A dan B yang sebelumnya tidak diadakan manipulasi. Artinya, kelas tersebut berjalan secara alami. Misalnya, hasil ujian kelas A dan B menunjukkan perbedaan dari satu siswa ke siswa lainnya. Dari hasil tersebut, dilakukan klasifikasi antara siswa yang memiliki nilai tinggi dengan siswa yang memiliki nilai rendah. Kemudian dihubungkan antara kecemasan dengan hasil nilai. Misalnya ditemukan kesimpulan bahwa nilai di atas rata-rata dikerjakan oleh siswa yang memiliki kecemasan. Oleh karena itu, pengaruh kecemasan siswa memang berpengaruh terhadap hasil ujian, yaitu menjadi lebih baik.
Penelitian dengan menggunakan pendekatan ini tentu saja memiliki kekurangan. Dari kasus di atas dapat terlihat satu celah kelemahan bahwa bisa jadi adanya faktor ketiga selain kecemasan yang membuat nilai ujian meningkat. Hal ini dimungkinkan adanya faktor ketiga, yaitu kecerdasan. Selain kecemasan, bisa dimungkinkan bahwa kecemasan adalah situasi lain, sedangkan kecerdasan menjadi penunjang utama.
-
-
Kekurangan Pendekatan Ex Post Facto
-
Pendekatan ex post facto memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut.
-
Tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
Oleh karena tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas, maka sukar untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
-
Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan soalnya sangat kompleks.
-
Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain.
-
Apabila saling hubungan antar dua variabel telah diketemukan, mungkin sukar untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
-
Kenyataan bahwa dua, atau lebih, faktor saling berhubungan tidaklah mesti memberi implikasi adanya hubungan sebab akibat.
-
Menggolongkan-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena kategori-kategori itu sifatnya kabur, bervariasi, dan tak mantap.
-
Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subyek secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam berbagai hal kecuali dalam hal dihadapkannya kepada variabel bebas adalah sangat sukar.
-
-
Keunggulan Penelitian dengan Pendekatan Ex Post Facto
-
Metode ini baik untuk berbagai keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak dapat digunakan. Apabila tidak selalu mungkin untuk memilih, mengontrol, dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab akibat secara langsung. Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistik dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang berpengaruh.
Apabila control di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika diragukan atau dipertanyakan. Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana, dan sejenis dengan itu. Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal komparatif itu lebih dapat dipertanggungjawabkan.
C. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketiga metode penelitian kuantitatif memiliki perbedaan jika ditilik dari tujuannya. Perbedaan tersebut tampak sebagai berikut.
-
-
-
-
Penelitan deskriptif yang biasa juga disebut dengan penelitian survay adalah penelitian yang mencoba Untuk membuat pencandraan/gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek penelitian tertentu
-
Penelitian historis untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif,dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesakan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat
-
Penelitian ex post facto bertujuan untuk melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu.
-
-
-
132 Komentar »
{ RSS feed for comments on this post} · { TrackBack URI }
muhammad yusran Said:
on Desember 30, 2008 at 4:38 am
kami sangat senang dengan adanya sumber rujukan tentang metedologi penelitian untuk mempermudah kami dalam menyelesaikan tugas skripsi kami. tolong buatkan contoh proposal penelitian tentang pemerintahan.
phitoosh Said:
on Januari 2, 2009 at 2:36 pm
thanks infonya
isnanamaxu Said:
on Januari 7, 2009 at 12:58 pm
pas banget…
lagi nyari-nyari yang begini…
tengkyu infonya…
Mirda Said:
on Januari 10, 2009 at 10:38 am
thanks ya infonya, suliiit banget nyari expost facto
Mirda Said:
on Januari 10, 2009 at 10:39 am
ng, kalo boleh skalian karakteristik ma tantangannya ya….
qu2r Said:
on Januari 12, 2009 at 12:51 pm
thanks banget wat info’a ya…..
mang lagi butuh banget wat ngerjain tugas nih
syukron..^_^
muiz Said:
on Januari 22, 2009 at 6:53 am
ilmu never die. tenkyu abiz
widya Said:
on Januari 24, 2009 at 10:11 am
thx banget bwat info yg dah ada, tapi aq mo nanya,,
itu termasuk informasi tentang cara menganalisis data metode kpustakaan g??
coz aq dikasih tugas bwa tnulis karya tulis, tapi bab 2, kajian pustaka n bab 3 metode penelitian salah..
n aq ga tw ruz ngapain nih,
lofty Said:
on Februari 12, 2009 at 11:04 am
mo tanya…
dalam penelitian studi kasus selain menggunakan hipoteses menggunakan apa??thank
yayan taufik Said:
on Februari 15, 2009 at 12:07 pm
fotonya kren2 bangat,, minta dong reperensi tentang metode penelitian survei.. kalau bisa langsung ke email aku aja yach….. salam kenal.
okta Said:
on Februari 23, 2009 at 7:19 pm
hmmm.. kalo penelitian yang membandingkan antara persepsi orang pada harapan dan kenyataan termasuk jenis apa???
santi Said:
on Maret 7, 2009 at 3:59 am
makaceeeeeh yaaa buat infonya……………
iful Said:
on Maret 16, 2009 at 1:09 am
asslamu’laikum…
saya berterimakasih kepada penulis dengan penjelasannya yang efektif dan integral,,, saya mohon agar di tingkatkan lagi agar lebih komprehensif
faneea Said:
on April 17, 2015 at 1:54 am
ea sama sama lebih semangat yyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
SUPYONO Said:
on Maret 23, 2009 at 11:11 am
Thanks……………………God Bless You
ita Said:
on Maret 24, 2009 at 3:58 am
trims info’y…
ta perlu ni wat pengetahuan mnjlang nyusun skripsi
NAIMA Said:
on Maret 31, 2009 at 4:17 am
ma kaciii info tentang ex post facto ya
NAIMA Said:
on Maret 31, 2009 at 4:38 am
ma kaciii info tentang ex post facto yaaa…..kalaw boleh dimuat juga tesis tentang ex post facto
NAIMA Said:
on Maret 31, 2009 at 4:41 am
ma kaciii info penelitian ex post facto yaaa…..kalaw boleh dimuat juga tesis tentang ex post facto
Santi Said:
on April 3, 2009 at 10:54 am
Thank’s ya bwt info dlm tulisany Q Jd bisa finishing tgs mklh,,,klw bsa ksh contoh hsil (prodak)pnelitian dri stiap metode penelitian ya biar da gmbran !!
dee Said:
on Mei 4, 2009 at 9:19 pm
mantap…jelas,bahasanya mudah di mengerti, terperinci..
asnawi Said:
on Mei 19, 2009 at 2:23 am
Makasih Mas Lubis. Tulisan-tulisan Mas saya download untuk keperluan penelitian dan pembelajaran. Jazaakallah khoiran.
junto Said:
on Mei 20, 2009 at 3:26 am
thx berat.. ilu so much.. sangat berguna untuk skripsi pendidikan saya.. gbu
mamabanititi Said:
on Mei 20, 2009 at 6:12 am
terima kasih ibu atas infom.. nya. sangat berarti bagi saya untuk memulai sesuatu yang baru…
ririn Said:
on Juni 16, 2009 at 1:24 am
tolong kirimin daftar pustakanya dunkz………….
ririn Said:
on Juni 16, 2009 at 1:39 am
tolong kirimin contoh angket tentang pengaruh kepercayaan diri dan kemampuan awal terhadap prestasi belajar matematika siswa………………….
mas_bakrie Said:
on Juni 30, 2009 at 7:54 am
tengkyu infox….yach
BikPici Said:
on Juli 27, 2009 at 5:32 pm
makasih referensinya.. sangat bermanfaat 🙂
agustin Said:
on September 12, 2009 at 2:19 am
artikel ini sangat berguna. tapi kenapa cuma 3? yang lainnya juga dong…
kalo ada contoh-contohnya juga.
thank you anyway
zye Said:
on Oktober 2, 2009 at 2:58 am
aslm_infnx ckp membntu, np g djadikan 1 aj antara kuantitatif dan kualitatif, utk memudhkan pencarian aj se,
btw ne wda termsk rngkman kh…….
blz y,,,
irfan Said:
on Oktober 9, 2009 at 2:35 pm
wissssssssssssss… than u brad
redaktur www.lubisgrafura.co.cc Said:
on Oktober 10, 2009 at 3:34 pm
Terima kasih sudah posting di laman ini, semoga bermanfaat. salam buat keluarga.
Lubis Grafura
http://www.lubisgrafura.co.cc
darwis Said:
on Oktober 26, 2016 at 4:58 am
minta judul proposalnya yang berhubungan dengan matematika tingkat smp
Manap Somantri Said:
on Oktober 10, 2009 at 3:39 pm
Saya butuh literatur tentang penelitian kepustakaan. terutama berkaitan dengan (1) pengertian; (2) Kriteria, Persyaratan, Langkah Kerja, (3) Teknik pengumpulan dan pengolahan Data/informasi; (4) penarikan kesimpulan dan rekeomendasi. dang yang terkait dengannya. TK.
EBAK Said:
on November 5, 2009 at 2:48 am
lok bisa penjelasanya smakin luas biar kt bs lbih mudah mempljriny…
thanks atas metode kwantitatifnya
deathoflolypop Said:
on November 11, 2009 at 4:54 pm
bermanfaat sekali…….ty
khoristina Said:
on November 24, 2009 at 4:58 am
pas bgt nie tp blh mnta tlng gak masukin info tentang ekologi study…….thanks B4…..
Metode Penelitian Kuantitatif 2 « Bimbingan Konseling Said:
on November 29, 2009 at 9:49 am
[…] : https://lubisgrafura.wordpress.com/metode-penelitian-kuantitatif/ […]
eko Said:
on November 29, 2009 at 9:53 am
makasih pak
artikel nya aku copy n aku tarok di blog nya eko
http://konselor.co.cc
sukses pak
mvb Said:
on Desember 29, 2009 at 12:53 am
makasih bagus artikelnya
henribux Said:
on Januari 18, 2010 at 2:19 pm
kunjungan erdana….folow
luvi Said:
on Februari 19, 2010 at 9:23 am
matur nuwun……………………………!!!!!!
putu sugara Said:
on Februari 23, 2010 at 6:40 am
wahhh…bisa memperluas pengetahuankuu niii…
numpang promosi yaaa…gue juga ngpost tntang metodologi penelitian (metodologiBk.blogspot.com) haraf dikunjungi n gak bakalan rugi…
buat nyang empunya thx b4…kunjungin balik yaaa..gw masi newbiiie niiii….
hormat saya m nyang empunyaaa….
saamah Said:
on Maret 10, 2010 at 7:41 pm
terima kasih infonya, pak judul skripsi apa yang cocok model pembelajaran terbaru menulis cerpen untuk anak smp. tolong kirim ke E-mail saya ya, saamah@asihputera.com.id sakali deui hatur nuhun, diantos saenggalna.
olfah Said:
on April 4, 2010 at 3:39 pm
mohon ijin copas ya pak, sekalian klo boleh tau referinsinya dr mana ja, trus mohon informasi tulisan bapak ini hanya di wordpress apa pernah dimuat dalam media lain. maaf klo nanya panjang lebar,coz tulisan bapak ni mo sy jadiin refernsi dalam penulisan makalah saya yg merupakan penugasan dr sekolah,trima kasih sebelumnya
abdul muis Said:
on April 6, 2010 at 8:53 am
ok………………….
eva Said:
on April 12, 2010 at 6:49 am
thanks, ya …! info ini sangat brguna untuk orang yang belum mengenal metode kuantitatif.
Rusmana Said:
on April 14, 2010 at 2:27 pm
makasih ilmunya, semoga bermanfaat buat semua
Nunik Said:
on Mei 19, 2010 at 5:09 pm
emmm…aq Lgi bngung niy???
klo metode deskriptif kuantitatif itu pake variabel pnelitian apa aja ya?…
di jawab yah,
penting bangetz niy…
mkasih sbelumna,,,
panji Said:
on Mei 24, 2010 at 11:50 am
maksih banget tulisannya….aku lagi ada tugas MPS jadi bisa buat referensi….
wanti Said:
on Juni 4, 2010 at 1:01 am
mksh yach…………….dngan adax metode deskriptif…………….dapat membantu aku mnyelesaikan mkala ku……………..
yusuf Said:
on Juni 23, 2010 at 4:20 am
thanks infonya…………
muklis Said:
on Juni 24, 2010 at 3:39 am
terimah kasih atas bantuannya……
ct Said:
on Juli 9, 2010 at 3:07 am
thanks yah.. ^^
p.mohas Said:
on Agustus 5, 2010 at 11:49 pm
Asslmlkum/ salam sejahtera/ permisi
Bp. Ibu yg budiman,
Luar biasa para anak bangsa ini, banyak putra pandai dan cerdas, generasi muda banyak memberikan contoh baik dan mulia, tetapi sayang ya di pihak lain banyak orang yang “mengerikan” bagi masa depan bangsa, semoga anda-2 jauh lebih kuat dan memuliakan bangsa kita untuk masa depan, selamat bekerja dan berjuang untuk bangsa, semoga Allah SWT selalu melindungi anda semua, amien, wass
taufikekosusilo Said:
on September 24, 2010 at 7:36 am
terima kasih ya artikelnya. sangat membantu
SALNI Said:
on Oktober 5, 2010 at 10:49 am
SALAM.THANKS A LOT TO INFOX…
koichan16 Said:
on Oktober 17, 2010 at 7:00 pm
thanks ya kak untuk infonya. saya sangat terbantu
Jamrut Tirtawati Said:
on Oktober 27, 2010 at 2:11 pm
Tengkyu atas infox… sukses slalu, Amin
rilla Said:
on Oktober 27, 2010 at 9:50 pm
boleh tau sumber literaturnya gak???
khadijah Said:
on November 1, 2010 at 1:26 pm
sukses ya mas Lubis,,,kapan mau meneruskan S2 nya lagi…Khadijah Thailand
-Akang- Said:
on November 14, 2010 at 1:50 pm
Makasih banget ilmunya.
Izin copy-paste untuk referensi dalam tugas saya. Kode etik keilmuan, akan tetap saya junjung.
eko Said:
on Desember 22, 2010 at 12:33 pm
aku pinjam buat refrensi bos
madhe Said:
on Januari 6, 2011 at 7:08 pm
bos klo nulis dikash foot note yah biar tau sumber dari mana kan sbg salah satu sumber karya tulis
arta Said:
on Januari 16, 2011 at 12:11 pm
blog ini sangat membantu ssaya unutk mengerjakan tugas kuliah MPK. terima kasih kepada penulis… ijin men copy bagia” tertentu.. terima kasih
liuz Said:
on Januari 16, 2011 at 2:52 pm
trimakasih infonya pak…
panji zayn Said:
on Januari 18, 2011 at 1:24 pm
makasih om..
jeki Said:
on Januari 28, 2011 at 8:03 am
makaceehhhh….. GBU
sulaeman Said:
on Februari 1, 2011 at 1:22 pm
banyak terima kasih
sulaeman Said:
on Februari 1, 2011 at 1:24 pm
thank you
eko saputro Said:
on Februari 26, 2011 at 1:04 pm
pas banget info’y ni,,,
thanks
frida Said:
on Maret 22, 2011 at 10:50 am
kalo untuk mengetahui perbedaan hasil antara pembelajaran dengan menggunakan media dan tidak menggunakan media,metodenya pake yg mana yah?
tolong bantuannya..terima kasih
satria Said:
on Maret 26, 2011 at 7:57 am
mas sya cari pengertian deskriptif kuantitatif menurut siapa aja.. gtuloh ono ora…??/
Maia Said:
on April 27, 2011 at 2:01 pm
Alhamdulillah, blog ini sgt mmbantu saia dlm mmahami mtode pnlitian kuantitatif. trmkasih….
jerda Said:
on April 30, 2011 at 1:49 pm
tq.. mohon ijin copi.
rahma Said:
on Mei 2, 2011 at 11:12 am
makasih ya… aku pakai nih buat nyusun skripsi…. jelas lugas dan mudah dimengerti daripada beli bku yang tebal minta ampun. sekali lagi makasi banget … mudah2 menjadi berkah… Amiiinnn
jail Said:
on Mei 3, 2011 at 11:58 am
bingung bgt xusun skripsi.ompa !
natalie Said:
on Mei 22, 2011 at 12:19 pm
makasih banget y…
artikelnya sangat membantu sy
GBU
tresia kristiana Said:
on Juni 3, 2011 at 3:11 pm
trimakasih ya membantu bgt dalam mempelajari metode peneltian kuantitatif…
615432 Said:
on Agustus 14, 2011 at 12:59 pm
trimakasi atas Referensinya. buat nyusun SKRIPSI
Hari Widodo, SKM, MKes Said:
on Agustus 23, 2011 at 5:53 am
Ma kasih makalahnya & ijin tuk ngopy ya. Trims ping banyak
ulfi Said:
on Oktober 13, 2011 at 7:17 pm
.alhamdulillah ya.subhanallah ya.sesuatu.
.sy copy ya mas
ulfi Said:
on Oktober 13, 2011 at 7:21 pm
.nuhun pisan.,..
Eko Getuk Purwantoe Said:
on November 16, 2011 at 3:06 am
tolong jelaskan tentang metode penelitian deskriptif dan contohnya.
suhendar Said:
on Desember 6, 2011 at 2:43 am
luar biasa..pembahasannya lengkap sekali. blog yang sangat bagus.. terimakasih atas informasinnya..
jeje Said:
on Desember 13, 2011 at 12:46 am
ngebantu bnget ..mksih yak .. 🙂
arsyad Said:
on Desember 26, 2011 at 4:12 pm
assww. triks, atas bantuan y dalam aku melesaikan
tugas2 kuliah
leeminholee Said:
on Januari 11, 2012 at 1:36 pm
ekk lemo hana obat
I LOVE U
anto Said:
on Januari 13, 2012 at 6:41 pm
tankyu gan…
Drs Sukawi Said:
on Januari 14, 2012 at 4:47 am
Wah bagus banget artikelnya bro.. saya sedang cari2 artikel ini untuk membantu dalam penulisan thesis saya….
siska Said:
on Februari 15, 2012 at 11:21 am
artikel nya sangat bagus dan jelas..
saya mau bertanya..
kalau untuk penelitian eksperimen ada berapa banyak pertmuan yang dilakukan menggunakkan metode.
contoh: pengaruh metode think pair share terhadap kemampuan berbicara bahasa jerman di SMA.
dalam contoh ini ada berapa banyak perlakuan yang dilakukan terhadap siswa dengan menggunakkan metode Think pair share tersebut, selain test 1 dan test terakhir?
trims.
siska Said:
on Februari 15, 2012 at 11:49 am
tolong dibalass…
soalnya saya dianjurkan dalam penelitian eksperimen ada 6x perlakuan metode, ada yang menganjurkan 3x perlakuan saja..
jadi saya bingung.
parasurama avatara Said:
on Februari 23, 2012 at 5:45 am
trims
laily Said:
on Februari 26, 2012 at 6:02 am
thank kyuuuw,, so sweet banjet,,, mski pikiran nie msh galau,sumpek,bingung an thaaaan….. merana,,, huuuft 😦
pelajar badung Said:
on Maret 19, 2012 at 6:13 pm
ijin kopi ya pak… trimakasih…
🙂
subki Said:
on Maret 30, 2012 at 10:11 pm
hipotesanya belum tercantum, atau memang tidak ada ?
yuliana Said:
on April 7, 2012 at 2:06 pm
makasih atas artikel nya?
bisnisvideoemail Said:
on April 18, 2012 at 1:07 am
sangat bermanfaat materinya,,,,
thankyou yah…:)
Mahfud Said:
on Mei 6, 2012 at 8:43 am
Informatif nih blog…
Penelitian Dengan Metode Deskriptif « JASA PROPOSAL Said:
on Mei 28, 2012 at 1:07 pm
[…] Klik Disini Share this:TwitterFacebookLike this:LikeBe the first to like this […]
safril Said:
on April 1, 2013 at 12:36 pm
langkah-langka penyusuna dalam metode penilitian diskrptif kuantitaf gman ya,,
fathiya Said:
on Oktober 17, 2012 at 12:04 pm
ada yang bisa bantu gak? aku bagi contoh penelitian kuantitatif tentang perbandingan dong. nyari di internet kebanyakan tentang pengaruh dan hubungan, gak ada perbandingan. plisssss.
safril Said:
on April 1, 2013 at 12:23 pm
ada yang bisa bantu gak, soal contoh penilitian kuantitaf tentang metode n contognya,,,,,,plisss
safril Said:
on April 1, 2013 at 12:30 pm
maksi banyak ya,,,,,
safril Said:
on April 1, 2013 at 12:33 pm
ble skli lgi ya…..coalnya lagi butu untuk tugas ni,,,,,,kalau rumus penilitian diskriptif kuantitatif dan kulatatif gimana ya,,,,,,lagi bingun ni,,,plees
MARRYO Said:
on April 3, 2013 at 3:10 pm
mkacih bnyak ya… uda bis bntu sya menyelesaikn tugasku…..MARRYO LW.
MARRYO Said:
on April 3, 2013 at 3:13 pm
bisa tdk bantu saya menentukan judul proposal dgn metode deskriptif
D'nia Simbpp Said:
on April 5, 2013 at 3:42 am
makasi y.. bisa d’jadikan slh satu pedoman 🙂
articud Said:
on November 18, 2013 at 12:47 pm
great! thx a lot for share..
Cerfot Said:
on Desember 5, 2013 at 2:02 pm
Ini yang saya cari2 🙂
salam kenal 🙂
imey Said:
on Desember 15, 2013 at 5:01 pm
ga ada daftar pustaka?
Herman Herdiansyah Said:
on Mei 12, 2014 at 2:16 am
Betul
Herman Herdiansyah Said:
on Mei 12, 2014 at 2:15 am
Tolong tuliskan sumbernya yang jelas ya, untuk memudahkan kami mencari bukunya. Terima kasih telah mambantu.
dwiara Said:
on Mei 17, 2014 at 4:13 am
kalo variabel x ada satu dan variabel Y nya ada 2, bagusnya pake teknik analisis apa yah ?
Melly Doo Lele Said:
on Juli 8, 2014 at 6:58 am
terima kasih,,,,,,,,,
sangat membantu,,,,,,,,,,,,
Emi Lutfia Ulfa Said:
on November 26, 2014 at 2:41 am
thank you 🙂
Makalah Gratis » Proposal Penelitian Cerpen Said:
on Februari 21, 2015 at 9:25 pm
[…] cakupan yang sangat luas. Secara umum, metode penelitian kuantitatif dibedakan atas … Download Metode Penelitian Kuantitatif | CERPEN LUBIS GRAFURA | […]
inchy Said:
on Februari 24, 2015 at 9:54 am
mo tanya, apa maksud teknik manipulasi dalam penelitian kuantitatif?
mohon jawaban at masukannya teman. 🙂
Makalah Gratis » Proposal Penelitian Sastra Tentang Cerpen Said:
on Maret 12, 2015 at 3:24 pm
[…] Metode penelitian kuantitatif memiliki cakupan yang sangat luas. Secara umum, metode … Download Metode Penelitian Kuantitatif | CERPEN LUBIS GRAFURA | […]
faneea Said:
on April 17, 2015 at 1:59 am
mmmmmmmmmmmmmmmm ea smg mnfaat ok
faneea Said:
on April 17, 2015 at 2:01 am
dalam metode kuan mohon lebih jelaskan secara universal………………………………
ian Said:
on Agustus 26, 2015 at 1:12 am
mari berkunjung di situs saya di http://www.kyai.info/ memberi informasi segala hal
fahruri Said:
on Oktober 27, 2015 at 11:21 am
salam http://www.batikzone.com
mampir ya..??
Rizki hermawan Said:
on Februari 22, 2016 at 5:22 pm
Bagi yg lg skripsi sangat tertolong sekali kak. Silahkan yg mau melihat berita” terhangat yg mau masak dan yg mau hidup sehat ke blogpilihanmamapapa.blogspot.com dan yg ingin download lagu ke lagump3nya.wapka.mobi
skripsi tentang analisis cerpen | Download Contoh Skripsi Said:
on Maret 7, 2016 at 9:46 pm
[…] Metode Penelitian Kuantitatif Duniapelajar. | referensi belajar anak indonesia, Pendidikan salah satu hal penting manusia. bagi pemuda, pendidikan penting pendidikan, bangsa . […]
Azka Ristiono Said:
on Juni 3, 2016 at 9:58 pm
Bagus sekali isimya om, lengkap… kunjungi blog saya om… http://ayo-nambah-ilmu.blogspot.co.id/2016/06/metode-penelitian-kualitatif-tujuan.html
Muhlis Ruslan Said:
on Agustus 4, 2016 at 2:44 am
Trims tulisannya dan salam sukses
Kumpulan Judul Skripsi Bimbingan Dan Konseling Kuantitatif | Skripsi Jurusan Kuliah Said:
on Oktober 15, 2016 at 6:32 am
[…] Metode Penelitian Kuantitatif Tesis pendidikan | contoh tesis pendidikan, Download contoh tesis pendidikan, tesis manajemen pendidikan contoh skripsi pendidikan, menyediakan contoh judul tesis manajemen pendidikan skripsi manajemen. […]
VIMAX Said:
on Januari 4, 2017 at 2:47 am
terimakasih atas infonya
Tugas Akhir Metode Kualitatif – Kumpulan Contoh Skripsi Said:
on Mei 1, 2017 at 9:58 pm
[…] Metode Penelitian Kuantitatif Teknik bentuk instrumen penilaian sikap | neni lidia, Teknik bentuk instrumen penilaian berdasarkan kurikulum 2013 . penilaian pencapaian kompetensi sikap 1. pengertian sikap bermula. […]
she Said:
on November 29, 2018 at 5:34 pm
saya bingung mau pakai kuantitatif apa.tolong bantuannya guys kalau pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan biasanya pakai kuantitatif apa?
amosnug Said:
on Februari 23, 2019 at 11:20 am
Salam. Trmksh..ijin diupload…materinya